Selasa, 24 November 2009

...Untuk Anakku...

Luqman al-Hakim berkata kepada anaknya, "Wahai anakku, sungguh berdustalah orang yang mengatakan bahwa kejahatan harus dihadapi dengan kejahatan. Bukankah engkau melihat bahwa api hanya dapat dipadamkan dengan air, bukan dengan api? Demikian juga kejahatan. Sesungguhnya ia hanya dapat dipadamkan dengan kebaikan."

"Wahai anakku, sesungguhnya ketika engkau dilahirkan ke dunia oleh ibumu, engkau sebenarnya sedang mendatangi (menuju) akhirat dan meninggalkan dunia. Setiap hari engkau lebih dekat ke akhiratmu daripada duniamu. Maka, persiapkanlah bekal untuk perjalanan ke negeri yang sedang engkau hadapi."

"Bertakwalah karena sesungguhnya takwa adalah perdagangan yang paling menguntungkan. Dan apabila engkau terjerumus dalam suatu dosa, maka cepat-cepatlah engkau tinggalkah perbuatan dosa itu, sesalilah perbuatanmu itu, dan bertekadlah bahwa engkau tidak akan mengulangi lagi perbuatan itu."

"Jadikanlah kematian itu selalu di hadapanmu dan tempatkanlah dirimu senantiasa di hadapan Penciptamu (Allah). Ketahuilah! Segala tindakanmu senantiasa disaksikan oleh Allah dan malaikat yang ditugaskan oleh Allah mencatat setiap amalmu. Maka malulah engkau kepada Allah dan malaikat-Nya jika engkau melakukan kemaksiatan."

"Ikutilah dan kerjakanlah nasihat yang aku berikan kepadamu! Sesungguhnya nasihat itu bagi orang bijak lebih manis dari pada madu, sedangkan bagi orang dungu sangat berat, seperti orang tua yang sudah sepuh memanjat tempat yang tinggi."

"Janganlah engkau mendengarkan hiburan-hiburan karena dapat melalaikanmu dari negeri akhirat, tetapi hadirilah pemakaman jenazah, berziarahlah ke kuburan, dan ingatlah selalu kematian dan alam kubur, niscaya ia akan menjadikanmu takut kepada Allah."

"Wahai anakku, barang siapa tidak dapat memelihara lidahnya, dia akan menyesal; barang siapa memasuki tempat-tempat maksiat, dia akan dituduh (berbuat maksiat); barang siapa bergaul dengan orang jahat, dia tidak akan selamat (dari kejahatannya); dan barang siapa menghadiri majelis ulama, dia akan beruntung."

"Wahai anakku, janganlah sekali-kali engkau menunda tobat karena sesungguhnya kematian itu datangnya secara tiba-tiba."

"Wahai anakku, janganlah engkau bersedih hati jika engkau ditimpa musibah; janganlah engkau menghina orang yang terkena musibah, dan kerjakanlah perbuatan baik karena se-sungguhnya ia adalah perbendaharaan untukmu di dunia dan akhirat."

"Wahai anakku, kezaliman adalah kegelapan dan penyesalan pada Hari Kiamat. Apabila engkau merasa mampu berbuat zalim kepada orang yang lebih lemah darimu, maka ketahuilah, sesungguhnya Allah amat berkuasa untuk menyiksamu. "

Semoga bermanfaat, afwan.

0 komentar:

Posting Komentar